The Martian - Kisah Kemanusiaan Berpadu dengan Sains Fiksi

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

   "Bagaimana kalau manusia hidup disuatu tempat yg tdk ada kehidupan didalamnya seorang diri?"

The Martian - via blogs.nvidia.com

   Begitulah kira" yg digambarkan oleh Redley Scout dalam film yang digarapnya berjudul "The Martian". Film yg bertema luar angkasa ini berhasil membuat relasi antara ilmu sains dan kehidupan sosial. Suatu kecerdasan untuk dapat hidup sosial dg manusia lain kembali.


   Dikisahkan ttg kecelakaan suatu misi NASA di Mars karena badai shg salah satu astronot, Mark Watney (Matt Damon) menghilang dan dinyatakan tewas. Namun tenyata sang astronot itu masih hidup. Dan malangnya, karena teman"nya sudah kembali naik keudara dan mengorbit di Mars, ia harus bertahan hidup di planet Mars yang sangat ganas. Dengan berbagai keterbatasan, ia mencoba memutar otak untuk dapat bertahan hidup diplanet barunya. Sampai akhirnya NASA mendeteksi keberadaannya dan memulangkannya ke Bumi kembali dengan cara yang sangat dramatis.

   Film ini menggambarkan mengenai semangat untuk bertahan hidup yang sangat luar biasa dari seorang Mark Watney. Dia tidak menyia-nyiakan setiap sol (1 hari di Mars) untuk berputus asa. Justru ia, dengan bekal kejeniusannya mencoba bertahan hidup diplanet tanpa kehidupan. Mulai dari membatasi makanannya sampai mencari data" di lembah mencekam di Mars. Ia mengendarai transportasinya bagai berjalan" dg mobil di sore hari, sangat tenang walaupun ia hidup seorang diri di tempat yg begitu asing . Bahkan berkat ilmu botani yang ia kuasai, ia mampu bercocok tanam sendiri di planet tanpa air tersebut.

"Secara alami, organik, Mars menumbuhkan kentang. Jarang sekali mendengar itu, kan?" - Mark Watney (The Martian) via www.nasa.gov

   Planet Mars digambarkan begitu mencekam dengan diawali badainya yang membuat misi para astronot NASA berakhir mengerikan. Juga karena tdk adanya unsur" kehidupan membuat setiap yang hidup harus mencari cara utk tetap hidup disana. Dan tentu saja sains adalah pemecahan masalahnya.

   Sains disini sangat berpengaruh dijalan cerita meskipun lebih ringan dibanding film bertema antariksa lainnya, seperti Gravity dan Interstellar. Dengan konten yang ringan, tentu saja film ini mudah dicerna oleh kalangan umum, terlebih yang tdk terlalu menyukai science-fiction. Namun bila dicermati, sains bukanlah apa yang coba disampaikan, melainkan pada sisi kekeluargaan dan kemanusiaan yang sejak awal sudah dibangun. Seperti relasi antar anggota, hubungan bilateral antara Amerika dan Tiongkok (dalam hal ini badan antariksanya), dan sisi kemanusiaan yang menyentuh seluruh dunia.

   Dunia di film itu digambarkan begitu humanis, seperti adegan saat Mark akan dijemput dari Mars, seluruh dunia tampak begitu tegang dengan apa yang akan terjadi dan segala kemungkinanya. Juga dengan euforia setelah Mark dinyatakan selamat dan siap kembali ke Bumi. Film disajikan begitu baik dengan visual efek dan musik yang begitu dramatis, sehingga film ini semakin lengkap. Meski ada adegan yang sedikit membosankan, namun hal itu tidak menjadi masalah apabila kita sudah larut kedalam alur cerita.

   Pada akhirnya, film ini mengajarkan kita untuk selalu berusaha dalam menghadapi setiap tantangan yang ada. Jangan berputus asa dengan keadaan yang sekarang. Dan pada suatu saat, semua tak sesuai dengan perkiraan kita. Kita mau menerimanya saja, atau mau berusaha bertahan, hanya itu pilihannya. Jika memilih bertahan, kita baru memulainya. Kita menyelesaikan satu masalah, dan kita memecahkan masalah berikutnya, berikutnya lagi, dan jika kita bisa menyelesaikan masalahnya, kita bisa berhasil.

"Kalian baru memulainya. Kalian berhitung. Kalian menyelesaikan satu masalah, dan kalian memecahkan masalah berikutnya, berikutnya lagi, dan jika kalian bisa menyelesaikan masalahnya, kalian bisa pulang." - Mark Watney (The Martian)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perkembangan Undetected

Anekdot Bahasa Jawa : BBM Mundhak