Tirakatan : Momen Refleksi Perjuangan dan Persatuan Bangsa Indonesia

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

72 Tahun yg lalu, sebuah bangsa yg diwakili oleh putra-putranya yang luar biasa scr berani melepaskan bangsa ini dari segala bentuk penjajahan. Terhitung bangsa ini mjd yg pertama merdeka setelah perang dunia 2 berakhir. Dlm bayang" pemerintahan militer dai-nippon yg masih menguasai sebagian besar wilayah Hindia Belanda. Tak membuat gentar sedikitpun putra bangsa ini menyusun teks proklamasi. Di rumah laksamana Jepang, teks proklamasi -yg selanjutnya akan mjd sebuah dokumen sangat penting negara Indonesia- dirumuskan. Semalam suntuk, dengan ketegangan yg luar biasa. Keadaan memaksa mereka utk berjaga lebih lama demi manisnya sebuah kemerdekaan. 1 jam, 2 jam, hingga akhirnya teks proklamasi yg ditunggu" telah selesai dirumuskan dan diketik. Para putra bangsa dirumah itu pulang dengan bahagia, menanti pagi tanggal 17. Dimana bangsa ini akan segera menentukan nasibnya sendiri.

Malam ini, 72 tahun yg lalu, takkan pernah dilupakan rakyat indonesia. Setiap rw menggelar tirakatan, sebuah momen mengenang perjuangan bangsa ini mencapai kemerdekaan. Meski keadaan tak tegang dan mencekam seperti dahulu. Namun, tetap saja setiap orang Indonesia akan tersentuh hatinya bila diingatkan perjuangan para pendahulu. Dengan sebelumnya digelar lomba 17-an dan puncaknya adalah tirakatan ini. Jiwa nasionalisme setiap hati insan Indonesia seperti tanaman tersiram air. Segar kembali.

Tirakatan malam ini bukan hanya menguatkan jiwa nasionalisme. Melainkan jg jiwa sosial antar masyarakat. Makan bersama dlm suasana malam yg indah di bulan Agustus. Bernyanyi bersama, ngobrol, dan bercanda ria tanpa beban. Masyarakat tampak sgt lekat malam ini. Tirakatan membuat jiwa persatuan indonesia menguat kembali.

Akhirnya, dirgahayu Indonesiaku. Diumurmu yg ke-100 di tahun 2045 nanti. Kami harapkan engkau akan tumbuh mjd negara maju yg berdikari di tanah sendiri, dan disegani diseluruh dunia. Tentu saja untuk mewujudkan itu butuh kerja keras yg luar biasa. Meski berat, namun merupakan suatu kehormatan bagi kami sbg penerus bangsa untuk mewujudkan itu semua. Merdeka!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perkembangan Undetected

Anekdot Bahasa Jawa : BBM Mundhak

The Martian - Kisah Kemanusiaan Berpadu dengan Sains Fiksi